Bekam Mampu Menyembuhkan Berbagai Penyakit

Teman-teman tentu telah mengenal pengobatan dengan cara Bekam. Ya, itulah cara pengobatan kuno yang kini mulai digemari kembali. Menurut beberapa sumber yang tidak begitu jelas, konon, pada awalnya pengobatan mulai dikenal sejak zaman Babylonia. Akan tetapi, selanjutnya sangat popular di India, Cina, dan Arab. Di Negara kita, Indonesia, Bekam baru mulai dikenal sekitar 1950-1970-an. Meski sudah lama di kenal, namun kembali popular baru setelah reformasi.

Sebagai pengobatan ala Timur, Bekam memiliki prinsip mengeluarkan darah-darah yang menggumpal dalam tubuh yang mengganggu kelancaran peredaran darah. Cara mengeluarkannya tentu tidak pada sembarang tempat, ada titik-titik khusus dalam tubuh, yaitu tempat mengalirnya darah dan berhubungan langsung dengan organ tubuh. Sebagaimana kita ketahui, darah yang tidak lancar di dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai penyakit. Ya, terjadinya penggumpalan darah dalam pembuluh darah, terutama pembuluh kapiler akan menimbulkan penyakit seperti ginjal, jantung koroner, bahkan hingga stroke.

Akan tetapi, jika seseorang menjalankan pengobatan Bekam ini, yaitu dengan metode “penyedotan” darah yang menggumpal, darah dalam tubuhnya akan kembali mengalir deras, sehingga organ tubuhnya pun dapat difungsikan secara optimal kembali. Pada zaman dahulu (awal), proses Bekam (penyedotan darah) dilakukan dengan menggunakan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibersihkan. Bagian rongga dalam tanduk dipanasi lalu ditelungkupkan ke bagian tubuh yang hendak dibekam. Kulit dan darah pun tersedot. Beberapa saat kemudian tanduk dilepas dan bagian kulit yang telah menonjol karena disedot tadi ditoreh dengan benda tajam atau saat ini dengan jarum (alat khusus). Setelah itu tanduk dipanasi lagi dan ditelungkupkan lagi pada kulit yang telah ditoreh. Darah pun keluar.

Apabila darah kita mengalami penggumpalan atau penyumbatan, maka darah yang keluar tampak kental seperti jelly. Darah yang keluar dari tempat-tempat yang dibekam tentu berlainan, tergantung penyumbatan yang terjadi dalam pembuluh darah.

Saat ini, sistem Bekam telah memasuki era modern. Alat bekamnya pun bukan lagi tanduk, tetapi gelas khusus yang dihubungkan dengan alat vakum udara. Alat vakum itulah yang menyedot kulit dan darah. Sedangkan benda tajam yang dipergunakan untuk menusuk-nusuk kulit adalah jarum kecil steril sekali pakai yang biasa digunakan untuk mengambil sample darah pada ujung jari tangan. Semua alat yang digunakan untuk Bekam harus steril, biar tidak terjadi penularan virus jika digunakan untuk orang lain. Khusus jarum, harus selalu diganti setiap untuk setiap pemakaian (atau setiap pasien).

Pengobatan Bekam kini sudah dikenal di berbagai belahan dunia di Mesir dan Karachi, terdapat sebuah fakultas kedokteran yang secara khusus mengembangkan sistem ini. Bahkan, pernah ada sebuah informasi yang memberitakan bahwa seorang dokter di Inggris dan AS menggunakan lintah untuk menyedot darah pasiennya agar penyumbatan darah dapat dihentikan. Fungsi penyedotan oleh lintah itu tak ada bedanya dengan bekam.

Kesulitan yang dialami dalam mempelajari Bekam adalah memahami titik-titik Bekam dalam Tubuh. Titik-titik itu menyebar di seluruh tubuh. Untuk penyakit tertentu, pembekaman bisa juga dilakukan di kepala. Biasanya kepala harus digundul dahulu. Beberapa orang yang mengalami impotensi karena penymbatan darah pun bisa disembauhkan melalui Bekam ini, tinggal angkat saja penyumbatnya, Mr. P pun akan segera mencuat dan bertahan lebih dari 10 menit.

Apabila teman-teman ingin membuktikan keampuhan pengobatan Bekam, silakan googling aja alamat tempat-tempat yang menawarkan jasa Bekam, tergantung di mana Anda tinggal. Insya Allah penyakit Anda akan segera sembuh. Namun perlu diingat, pengobatan Bekam juga harus dilakukan secara rutin, sebab penyumbatan pembuluh darah dapat saja terjadi kembali beriring dengan masuknya makanan sehari-hari kita yang banyak mengandung zat kimia berbahaya yang mempercepat penggumpalan darah. Salam.

Posted in: IPTEK