Minggu, 29 Januari 2012

SI PENJUAL MINYAK WANGI : dulu ia tak kusukai kini keadaan berbalik.



















SI PENJUAL MINYAK WANGI

dulu ia tak kusukai kini keadaan berbalik..

 


Ada orang berkata kepada Abdullah bin Umar: Si Fulan Al-Anshari meninggal dunia. Beliau berkata: “Semoga Allah merahmatinya. Mereka berkata: “Ia meninggalkan uang seratus ribu.”
Beliau berkata: “Tetapi uang itu tidak meninggalkannya.”
Ia tertimpa kondisi perekonomian yang sempit sekali. Kondisinya menjadi amat burtk, harta bendanya menipis, dan teman-temannya pergi menjauhi…

Ia teringat, bahwa semenjak sepuluh tahun yang lalu ia mengajukan pengunduran diri dari pekerjaannya, dan beralih ke usaha bebas. Kondisinya otomatis berubah setelah pengunduran diri… Hartanya berlimpah. Ia pindah ke sebuah villa besar, menikah dengan istri kedua. Bepergian kesana kemari, tak terhitung jumlahnya. Ia tenggelam dalam kesenangan dan kemaksiatan, tanpa batas. Saat terdengar adzan, sementara letak masjid hanya beberapa meter dari kantornya, ia tidak mau pergi untuk shalat. Bahkan dalam waktu yang lama sekali, ia tidak pernah bersujud. Ia sibuk sekali, sehingga tidak punya waktu untuk itu.

Di rumah, ia tak ubahnya seekor binatang. Makan, minum dan tidur. Bahkan mendidik anak saja tidak sempat. Tidak pernah ia bertanya kepada anaknya, apakah mereka mengenal shalat atau tidak. Dalam soal harta, baginya tidak ada bedanya antara halal dengan haram. Cara baginya bukan masalah penting, yang penting adalah hasil. Itu adalah kaidahnya dalam berbisnis.

Akan tetapi kira-kira dua tahun yang lalu, urusan perekonomiannya memburuk. Ia berusaha melakukan tindakan yang mustahil, untuk tetap menjaga pekerjaan dan keuntungan-keuntungannya yang lampau. Oleh sebab itu pekerjaannya mulai mengalami kesimpangsiuran. Bagaikan orang tenggelam yang berusaha mencari keselamatan.
Mulailah mereka yang mencari keuntungan cepat mempropagandakan kepadanya proyek-proyek tertentu. Satu proyek gagal, tidak berhasil. Proyek yang lain hanya menghasilkan setengah dari modal. Dalam waktu dua tahun saja, sudah banyak hutangnya dan bertumpuk permasalahannya. Ia teringat bagaimana keadaannya dahulu sebelum berhenti bekerja. Sekarang pengeluarannya menggurita, sementara pemasukkannya sedikit. Ia mulai mengambil utang di berbagai bank.

Hanya dalam waktu satu tahun saja, utangnya sudah bertumpuk-tumpuk, sehingga ia tidak mampu lagi mengembalikannya. Beralihlah ia ke fase baru dalam kehidupannya. Yakni fase munculnya berbagai tuntutan di mahkamah dan di hadapan hukum serta kepolisian. Pekerjaannya sekarang hanyalah berusaha menangguhkan hak pihak yang mengutanginya ke waktu lain. Bulan demi bulan berlalu. Utang semakin melilit.
Bayangan penjarapun mulai terlihat. Terkadang dalam bentuk peringatan dan ancaman, terkadang juga dalam bentuk pengaduan dan dakwaan. Demikianlah yang dilakukan oleh pihak pemberi utang…

Ia menjual semua yang dimilikinya. Villanya, mobil-mobilnya, tanah-tanahnya, berbagai aset dagangnya. Semuanya bisa membayar sebagian besar utangnya. Tinggal sedikit bagian utangnya yang dibiarkan oleh para pengutangnya, karena kasihan kepadanya. Ia pindah ke sebuah rumah kecil. Di situ ia berkumpul bersama istri dan sepuluh anaknya. Sopir dan pembantu? Sudah tidak lagi mereka miliki. Malam hari mereka lalui dalam kegundahan dan kesedihan..
Di tengah kemelut persoalan tersebut, terbersit dalam hatinya keinginan berkunjung kepada sahabatnya, Muhammad. Mungkin ia bisa membantu dengan sedikit uang. Ia adalah sahabatnya di masa kecil, dan juga rekan kerjanya dahulu.
Pergi mengunjunginya atau tidak? Karena ketika Muhammad mengunjunginya dua tahun yang lalu, ia merasa sesak dengan berbagai kemewahannya dan juga oleh suara-suara musik dan ribut-ribut di rumahnya. Tetapi sekarang kebutuhan mendesak…

Ia membulatkan tekad dan mencari waktu yang tepat, yakni waktu Ashar besok hari. Di pertengahan Ashar, ia mengenakan pakaiannya.
Tiba-tiba pintu rumahnya diketuk. Siapa? “Bilang saja tidak ada orangnya.” Rupanya ia adalah pemilik rumah yang hendak menagih uang sewa rumahnya. “Mana bapak kalian?” “Tidak ada di rumah.” Ia terpaksa mengundur kepergiannya setengah jam, sampai pemilik rumah itu menjauh dari rumahnya..
Dengan tergesa-gesa ia keluar rumah dan mengendarai mobilnya, tujuannya adalah rumah Muhammad. Masih rumah yang lama, belum berubah. Ia sampai di rumah Muhammad tepat setelah adzan Maghrib. “Siapa di luar?” tanya orang di dalam. “Saya Shalih.” jawabnya. “Dia sedang ke Masjid. Nanti ia pulang sesudah shalat.” katanya. Ia segera mengendarai mobilnya sambil menundukkan kepala. Karena amatlah aib, jika menunggu dalam mobil sementara orang-orang lewat menuju masjid untuk shalat. Namun bagaimana kalau ia bertemu dengan Muhammad, lalu mendapatinya tidak shalat berjamaah? Kemana ia harus pergi?

“Aku belum berwudhu, sementara bila aku ingin shalat, ini sudah ada masjid.” gumamnya.
Ia pun berwudhu dan berangkat ke masjid untuk shalat. Ia mendapatkan shalat sudah di rakaat kedua. Seusai shalat salah seorang syaikh bangkit berdiri dan memegang mikrofon pengeras suara. Setelah memuji Allah dan membaca shalawat kepada Nabi, ia berkata: “Saya meminta waktu kalian lima menit saja.” Ia mulai berbicara tentang ketaatan. Bahwa ketaatan adalah sebab munculnya kebahagiaan dalam hidup. Tidakkah kalian mendengar firman Allah:
“Dan barangsiapa yang berpaling dari dzikir kepada-Ku, pasti ia akan mendapatkan kehidupan yang sempit.” (Thaha: 124)

Kemudian ia menyinggung tentang bagaimana seseorang dapat konsekuen dalam hidupnya, menyebutkan beberapa faidah mendekatkan diri kepada Allah. Ia juga menyebutkan tentang rizki. Aku mengangkat kepalaku untuk melihatnya. Ini hal yang penting buat diriku. Ia mengiringkannya dengan firman Allah:
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, akan Allah berikan kepadanya jalan keluar. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, akan diberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (Ath-Thalaq: 2-3)
 Artinya, rezki itu datang melalui pintu yang belum pernah kamu ketuk dan belum pernah kamu bayangkan.
Ia sudah menyelesaikan waktu lima menit, dan sudah menunaikan janjinya.
Aku berkata kepada diriku sendiri: “Andai saja ia tidak memenuhi janjinya.” Ucapannya masuk ke dalam hatiku. Kemana perhatianku terhadap ayat-ayat dan hadits-hadits tersebut? Selama ini aku sudah tersesat, tidak lagi mengenal Allah, selain dalam kesusahan ini. Alhamdulillah, kini aku sudah mengenal-Nya..
Ia telah memberi pengaruh pada diriku demikian mendalam. Sementara jiwaku tengah hancur dalam hal materi. Ia telah membangkitkan kesadaranku bahwa semua yang kualami penyebabnya adalah kemaksiatan. Aku ingat akan kelalaianku.

Air mataku berderai. Aku bersiap-siap dan keluar dari masjid. Nah, itu dia Muhammad.
Kami masuk ke rumahnya. Allahu Akbar, ia adalah teman seumur hidup, begitulah perumpamaannya. Ia menyambutku dengan baik, pada saat di mana orang-orang yang di sekitarku sudah berlarian. “Bagaimana kabar anak-anakmu? Bagaimana kesehatanmu? Bagaimana pula kondisimu sekarang?” tanyanya. “Wahai Muhammad, jangan tergesa-gesa. Aku akan memberitahukan semuanya kepadamu.” Aku berbicara panjang lebar kepadanya. Kuceritakan segalanya secara rinci. Selesai aku bercerita, ia mengutarakan kepadaku satu jawaban yang belum pernah aku dengar seumur hidupku. “Itu adalah rahmat Allah untuk dirimu. Engkau telah memakan yang haram, lebih banyak dari yang halal. Engkau juga telah meninggalkan banyak kewajiban agamamu dan menjauh dari Allah.. Semoga hal ini juga dapat membangunkan hatimu. Agar engkau mengetahui bahwa materi itu tidak berarti apa-apa. Bahkan Allah akan membuat perhitungan kepadamu, sebagaimana dalam hadits:
 “Seseorang akan ditanya tentang empat perkara: Umurnya, untuk apa dia habiskan. Masa mudanya, untuk apa dia gunakan. Hartanya, darimana ia mengambil dan kemana ia belanjakan. Dan tentang ilmunya, untuk apa dia gunakan.” Tetapi, alhamdulillah. Berapa utangmu yang tersisa?” Saya akan menanggung segala utangmu yang tersisa. Dan rumah di sebelah ini, sudah kubeli lima tahun yang lalu. Orang yang menyewanya sudah pergi dua bulan yang lalu.” Muhammad bersumpah agar aku bisa tinggal di situ, sampai Allah memberi kemudahan kepadaku. Aku pun memeluknya.

Sungguh ia orang yang shalih, dalam arti sesungguhnya. Seminggu kemudian kami tinggal di sebelah rumah Muhammad. Ia memiliki majelis setiap hari Senin bersama teman-temannya, membaca beberapa buku agama. Anak-anakku mulai menghafal Al-Qur’an di masjid bersama anak-anaknya. Aku pun mulai merasakan kenikmatan hidup. Keadaanku pun berangsur baik. Yang terpenting di antaranya adalah masalah agamaku dan rumah tanggaku. Seusai shalat Shubuh, aku duduk di masjid hingga matahari terbit..
Cahaya keimanan telah memasuki rumah tanggaku…

Selasa, 24 Januari 2012

Ayo Kita Bersepeda!

















Manfaat Bersepeda

Hasil yang didapat dari bersepeda terutama akan mengencangkan otot bagian bawah seperti betis, paha dan pinggul. Bersepeda mampu membakar kalori sebanyak 300 sampai 700 kalori setiap jam. Jadi, akan berguna untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan. Selain itu, bersepeda dapat meningkatkan volume paru-paru sampai 50% sehingga oksigen yang dapat ditampung lebih banyak.
Untuk penderita obesitas, bersepeda merupakan olahraga yang dianjurkan karena bersepeda relatif aman dibandingkan kebanyakan olahraga yang mengharuskan berlari atau melompat. Benturan akibat berlari atau melompat dapat menyebabkan cedera kaki, pinggang, punggung bagi mereka yang obesitas karena berat badan yang berlebih membuat benturan semakin keras. Bersepeda juga baik untuk mereka yang memiliki sakit jantung.

Salah satu alasan bersepeda menjadi olahraga yang menarik adalah karena bersepeda dapat menjadi salah satu cara relaksasi. Menikmati pemandangan secara santai dan merasakah hembusan angin dapat menjadi salah satu sarana rekreasi yang menyegarkan. Jadi Anda dapat sehat secara fisik plus menyegarkan pikiran.

Tips Membeli Sepeda

Tertarik untuk mencoba bersepeda? Bagi Anda yang belum memiliki sepeda, langkah utama adalah dengan membeli sepeda untuk digunakan. Ada berbagai model sepeda dalam ukuran yang berbeda. Agar mendapatkan sepeda yang nyaman, coba perhatikan hal-hal berikut saat memilih sepeda yang akan dibeli:
  • Sadel sepeda hendaknya nyaman untuk diduduki dan dalam ukuran yang pas.
  • Pilih sepeda dengan tinggi sadel yang disesuaikan dengan tinggi badan Anda. Sadel hendaknya tidak terlalu tinggi karena akan menyulitkan saat harus mengayuh juga dapat menyebabkan bagian paha menjadi luka. Sadel yang terlalu rendah juga sebaiknya dihindari karena membuat kaki harus menekuk terlalu banyak dan membuatnya terasa pegal. Walau sadel sepeda mungkin dapat ditinggikan dan direndahkan, tetapi pastikan bahwa tinggi maksimal dan minimal sesuai dengan kondisi Anda. Idealnya tinggi sadel dan tinggi stang sepeda sejajar.

Tips Bersepeda

Agar dapat mendapatkan manfaat yang maksimal dan terhindar dari cedera, beberapa hal harus diperhatikan, yaitu:
  • Pastikan bagian-bagian penting dari sepeda seperti rem dan ban dalam kondisi yang aman sehingga tidak akan mengganggu perjalanan atau menimbulkan kecelakaan.
  • Untuk menghindari resiko cedera, lakukan sedikit pemanasan khususnya untuk meregangkan otot-otot bagian bawah seperti pinggang, paha dan betis.
  • Sebagai penambah keamanan saat bersepeda, Anda dapat mengguunakan perlengkapan pelidung seperti helm, sepatu, kaos kaki, sarung tangan, kacamata atau perlengkapan lain yang diperlukan.
  • Saat memulai mengayuh sepeda, lakukan dulu dengan kecepatan perlahan selama 5-10 menit sebagai cara untuk pemanasan dan menyesuaikan dengan sepeda.
  • Saat mengayuh sepeda, usahakan agar Anda mengayuh pedal satu putaran penuh.
  • Kecepatan yang dianjurkan untuk kesehatan adalah 27 km/jam dan putaran roda 70 putaran per menit (rpm)
  • Selesai bersepeda, lakukan lakukan pendinginan dengan mengayuh sepeda secara perlahan selama kurang lebih 10 menit.

Selain untuk kesehatan, menggunakan sepeda juga dapat mengurangi polusi udara akibat penggunaan kendaraan bermotor. Asap kendaraan dapat membuat lingkungan tercemar. Sebaiknya gunakan sepeda saat Anda harus berpergian ke tempat yang memungkinkan dijangkau dengan sepeda. Bahkan, ada pula komunitas yang bernama "Bike to Work" menggunakan sepeda untuk berangkat kerja setiap hari.
Melihat banyaknya hasil positif dari bersepeda, tidak ada salahnya untuk mengayuh sepeda Anda.

Sabtu, 21 Januari 2012

Kenapa Cewek Cengeng, Cowok Pembohong?




Mengapa balita perempuan lebih cepat berbicara daripada balita laki-laki kita? Mengapa pria sering mengganti-ganti saluran TV dan tak mampu mengerjakan tugas yang biasa dilakukan perempuan? Kenapa pula wanita bisa melakukan banyak kegiatan dalam satu kesempatan dan suka menangis, sementara pria hanya bisa fokus pada satu kegiatan dan gemar berbohong? Semua itu karena kedua makhluk itu memang berbeda. 

Michael Gurian dalam bukunya What Could He Be Thingking? How a Man's Mind Really Works menjelaskan, perbedaan antara otak pria dan wanita terletak pada ukuran bagian-bagian otak, bagaimana bagian itu berhubungan serta cara kerjanya.
Perbedaan mendasar antarkedua jenis kelamin itu adalah.
  • Perbedaan spasial 
    Pada pria otak cenderung berkembang dan memiliki spasial yang lebih kompleks seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik. Tak heran jika pria suka sekali mengotak-atik kendaraan.
  • Perbedaan verbal
    Daerah korteks otak pria lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsi-fungsi spasial dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak pria lebih kecil seperempat ketimbang otak wanita.
    Bila otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak wanita bisa memaksimalkan keduanya. Itulah mengapa wanita lebih banyak bicara ketimbang pria. Dalam sebuah penelitian disebutkan, wanita menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya 7.000 kata!
  •  Perbedaan bahan kimia 
    Otak wanita lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan pria lebih cepat naik pitam. Selain itu, otak wanita juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal ini mempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak lebih dahulu ketimbang bicara. Ini kebalikan dengan wanita.
  • Memori lebih kecil 
    Pusat memori (hippocampus) pada otak wanita lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila pria mudah lupa, sementara wanita bisa mengingat segala detail.



Kamis, 19 Januari 2012

Pentingnya ‘Kebersamaan














Manusia adl makhluk sosial yg tdk bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dlm kehidupannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia beraneka ragam dan berbeda-beda tingkat sosialnya. Ada yg kuat ada yg lemah ada yg kaya ada yg miskin dan seterusnya. Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan manusia dgn keahlian dan kepandaian yg berbeda-beda pula. Semua itu adl dlm rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat. Orang kaya tdk dapat hidup tanpa orang miskin yg menjadi pembantu pegawai sopir dan seterusnya. Demikian pula orang miskin tdk dapat hidup tanpa orang kaya yg mempekerjakan dan mengupahnya. Demikianlah seterusnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيْشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ
“Apakah mereka yg membagi-bagi rahmat Rabbmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dlm kehidupan dunia dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yg lain beberapa derajat agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yg lain. Dan rahmat Rabbmu lbh baik dari apa yg mereka kumpulkan.”
Kehidupan bermasyarakat sendiri tdk akan terwujud dgn sempurna kecuali dgn ada seorang pemimpin dan kebersamaan. Oleh krn itulah Islam begitu menekankan agar kaum muslimin bersatu dlm jamaah di bawah satu penguasa. Seorang mukmin dgn mukmin lain seperti sebuah bangunan sebagian menopang sebagian yg lain.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami. Di antara beliau berkata:

..عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ، وَهُوَ مِنَ اْلاِثْنَيْنِ أَبْعَدُ، مَنْ أَرَادَ بُحْبُوْحَةَ الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَمَاعَةَ، مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَاتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَاتُهُ فَذَلِكَ الْمُؤْمِنُ
“Wajib atas kalian utk bersama dgn al-jamaah dan berhati-hatilah kalian dari perpecahan. Sesungguh setan bersama orang yg sendirian sedangkan dari orang yg berdua dia lbh jauh. Barangsiapa yg menginginkan tengah-tengah surga mk hendaklah dia bersama jamaah. Barangsiapa yg kebaikan-kebaikan menggembirakan dia dan kejelekan-kejelekan menyusahkan dia mk dia adl seorang mukmin.”
Sungguh indah kebersamaan dlm jamaah dan sungguh ni’mat hidup dlm keteraturan di bawah satu penguasa. Sebagaimana dikatakan: Al-Jama’atu rahmah wal furqatu ‘adzab . Oleh krn itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang perpecahan dlm beberapa ayatnya. Di antara Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

.. وَلاَ تَكُوْنُوا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوا دِيْنَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ
“Dan janganlah kamu termasuk orang2 yg mempersekutukan Allah yaitu orang2 yg memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dgn apa yg ada pada golongan mereka.”
Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا
“Dan berpeganglah kamu semua kepada tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai.”
Di antara tafsir “tali Allah” selain Islam Al-Qur`an dan As-Sunnah adl jamaah kaum muslimin dan penguasanya. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata: “Wahai manusia wajib atas kalian utk taat dan tetap bersama jamaah krn itulah tali Allah yg sangat kuat. Ketahuilah! Apa yg tdk kalian sukai bersama jamaah lbh baik daripada apa yg kalian sukai bersama perpecahan.”
Tidak ada pertentangan antara tafsir tersebut dgn tafsir yg lainnya. Karena ayat tersebut memerintahkan kaum muslimin agar berpegang dgn ajaran Islam dgn dasar Al-Qur`an dan As-Sunnah serta tetap bersama jamaah kaum muslimin dan penguasa agar tdk berpecah belah. Jika keluar dari salah satu mk akan terjatuh dlm perpecahan. Sehingga semua sama-sama merupakan tali Allah yg sangat kuat yg mengikat mereka dlm kebersamaan.
Nikmat kebersamaan dlm satu jamaah dgn satu kepemimpinan telah dirasakan sejak zaman para shahabat dgn Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pemimpinnya. mk ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat para sahabat segera membicarakan siapa khalifah yg akan menjadi pemimpin sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bukan krn mereka adl para politikus yg berambisi menjadi penguasa –seperti yg dikatakan oleh kaum Syi’ah– tetapi krn mereka faham betul betapa penting keberadaan seorang pemimpin dlm kebersamaan.
Tentu kepemimpinan tanpa ketaatan adl sesuatu yg sia-sia. Oleh krn itu Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan utk menaati seorang yg telah Allah Subhanahu wa Ta’ala takdirkan sebagai penguasa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا أَطِيْعُوا اللهَ وَأَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَأُولِي اْلأَمْرِ مِنْكُمْ
“Wahai orang2 yg beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan pemerintah/penguasa di kalangan kalian.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memerintahkan utk menaati penguasa. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:

عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيْمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ، إِلاَّ أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ، فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ
”Wajib atas tiap orang muslim utk mendengar dan taat kepada penguasa dlm apa yg dia sukai dan yg tdk dia sukai kecuali jika dia diperintah utk bermaksiat. Jika dia diperintah utk bermaksiat mk tdk wajib bagi utk mendengar dan taat.”
Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau berkata:

مَنْ خَرَجَ مِنَ الطَّاعَةِ وَفَارَقَ الْجَمَاعَةَ فَمَاتَ، مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً
“Barangsiapa yg keluar dari ketaatan dan memisahkan diri dari jamaah kemudian dia mati mk mati mati jahiliah.”
Dalam hadits ini orang yg tdk taat dan memisahkan diri dari jamaah dikatakan jahiliah. Demikian pula dlm ayat di atas orang yg berpecah belah dikatakan seperti musyrikin. Hal ini krn orang tersebut seperti keadaan musyrikin di zaman jahiliah yaitu masyarakat liar yg hidup tanpa keteraturan dan kepemimpinan1.
Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam utk menaati penguasa di atas adl dlm rangka menjaga kebersamaan dlm jamaah dan tdk bercerai berai. Oleh krn itu perintah tersebut tdk gugur dgn kezhaliman penguasa tersebut atau kekurangan-kekurangan dlm hal fisiknya. Karena hikmah dlm kebersamaan lbh besar daripada kezhaliman penguasa tersebut. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan utk menaati walaupun penguasa itu bekas budak hitam yg cacat.
Diriwayatkan dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata:

إِنَّ خَلِيْلِيْ أَوْصَانِي أَنْ أَسْمَعَ وَأُطِيْعَ، وَإِنْ كَانَ عَبْدًا مُجَدَّعَ اْلأَطْرَافِ
“Kekasihku telah mewasiatkan kepadaku agar aku mendengar dan taat walaupun yg berkuasa adl bekas budak yg terpotong hidung .”
Kalimat mujadda’ bermakna terpotong anggota badan atau cacat seperti terpotong telinga hidung atau tangan dan kakinya. Namun seringkali kalimat mujadda’ dipakai dgn maksud terpotong hidungnya. Sedangkan mujadda’ul athraf Ibnu Atsir rahimahullahu berkata dlm An-Nihayah: “Makna adl terpotong-potong anggota badan di-tasydid-kan huruf dal- utk menunjukkan banyak.”
Demikian pula riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yg memerintahkan kita utk taat pada penguasa walaupun seorang bekas budak hitam yg kepala seperti kismis. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا وَإِنِ اسْتُعْمِلَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ كَأَنَّ رَأْسَهُ زَبِيْبَةٌ
“Dengar dan taatilah walaupun yg dipilih sebagai penguasa kalian adl budak dari Habasyah yg kepala seperti kismis .”
Bahkan perintah ini tdk gugur walaupun penguasa tersebut zhalim merampas harta rakyat dan menindas selama dia masih muslim. Dikisahkan oleh ‘Adi bin Hatim radhiyallahu ‘anhu:

قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، لاَ نَسْأَلُكَ عَنْ طَاعَةِ التَّقِيِّ وَلَكِنْ مَنْ فَعَلَ وَفَعَلَ ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتَّقُوْا اللهَ وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا

Kami katakan: “Wahai Rasulullah kami tdk berta tentang ketaatan kepada orang yg bertakwa tetapi penguasa yg berbuat begini dan begitu –dia menyebutkan kejelekan-kejelekan–?” mk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bertakwalah kepada Allah dan dengarlah dan taatlah kalian kepadanya!”
Lebih dahsyat lagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menggambarkan akan muncul seorang penguasa yg hati seperti hati setan dlm tubuh manusia. Disebutkan dlm hadits Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu sebagai berikut:

قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّا كُنَّا بِشَرٍّ فَجَاءَ اللهُ بِخَيْرٍ فَنَحْنُ فِيْهِ، فَهَلْ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْخَيْرِ شَرٌّ؟ قَالَ: نَعَمْ.قُلْتُ: هَلْ وَرَاءَ ذَلِكَ الشَّرِّ خَيْرٌ؟ قال: نعم. قُلْتُ: هَلْ وَرَاءَ ذَلِكَ الْخَيْرِ شَرٌّ؟ قَالَ: نَعَمْ. قُلْتُ: كَيْفَ؟ قَالَ: يَكُوْنُوْا بَعْدِيْ أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُوْنَ بِهُدَايَ وَلاَ يَسْتَنُّوْنَ بِسُنَّتِيْ، سَيَقُوْمُ فِيْهِمْ رِجَالٌ قُلُوْبُهُمْ قُلُوْبُ الشَّيَاطِيْنِ فِي جُثْمَانِ إِنْسٍ. قَالَ: قُلْتُ: كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ؟ قَالَ: تَسْمَعُ وَتُطِيْعُ لِلْأَمِيْرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ، فَاسْمَعْ وَأَطِعْ!

Aku mengatakan: “Ya Rasulullah sesungguh kami dahulu dlm keadaan jelek kemudian Allah mendatangkan kebaikan ini dan kami berada di dalamnya. mk apakah setelah kebaikan ini ada kejelekan?” Beliau berkata: “Ya.” Aku berkata: “Apakah setelah kejelekan itu ada kebaikan?” Beliau berkata: “Ya.” Aku berkata: “Apakah setelah kebaikan ini ada kejelekan?” Beliau berkata: “Ya.” Aku berkata: “Bagaimana itu?” Beliau berkata: “Akan ada setelahku penguasa-penguasa yg tdk mengikuti petunjukku dan tdk bersunnah dgn sunnahku. Akan muncul di tengah mereka para lelaki yg hati-hati mereka adl hati-hati setan dlm tubuh-tubuh manusia.” Aku berkata: “Apa yg mesti saya perbuat jika mengalami keadaan itu?” Beliau berkata: “Dengar dan taatlah pada penguasa walaupun punggungmu dipukul dan hartamu dirampas! Dengarlah dan taatilah.”
Perhatikanlah! Hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas bukan membela para penguasa yg jahat dan zhalim. Tetapi menunjukkan betapa penting kebersamaan di bawah kepemimpinan seorang penguasa. Bisa dibayangkan betapa jelek seorang yg meruntuhkan atau merusak kebersamaan ini dgn sikap menentang penguasa muslim memberontak dan memeranginya.
Memang kebanyakan orang yg merusak kebersamaan ini berniat baik yaitu mengingkari kemungkaran. Tetapi kenyataan mereka mengganti kemungkaran dgn kemungkaran yg lbh besar. Mereka mengganti kezhaliman penguasa dgn perang saudara sesama muslim. Atau mengganti keteraturan dan kepemimpinan dgn kekacauan dan pertumpahan darah. Apakah ini sebuah hikmah? Ataukah ini suatu kebodohan yg nyata?!
Diriwayatkan oleh Al-Ajurri rahimahullahu dlm kitab Asy-Syari’ah dgn sanad bahwa ketika disampaikan kepada Al-Hasan radhiyallahu ‘anhu tentang Khawarij yg telah muncul di Khuraibiyyah beliau berkata: “Kasihan mereka. Mereka melihat kemungkaran kemudian mengingkari ternyata mereka terjerumus dlm kemungkaran yg lbh besar.”
Wallahu a’lam.

Senin, 16 Januari 2012

Mengapa Orang-orang Beriman Tertimpa Musibah?













Maksud pembahasan ini, menerangkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya bukanlah sebab turunnya musibah sedikitpun. Bahkan sebaliknya, ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala membuahkan balasan yang baik di dunia dan akhirat.

Namun terkadang orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya tertimpa satu musibah dengan sebab dosa mereka bukan karena ketatan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana ketika mereka tertimpa musibah pada perang Uhud dikarenakan dosa-dosa dan pembangkangan mereka terhadap perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Demikian juga kemiskinan, sakit, dan kegoncangan, bukan karena ketaatan dan keimanan, namun mereka diuji dengan keimanannya agar kejelekan-kejelekan yang ada pada mereka hilang dan bersih, serta dibersihkannya mereka dengan musibah tersebut sebagaimana emas dibersihkan dengan api dari kotoran yang menempel. Jiwa-jiwa itu mengandung kejelekan, sedangkan ujian-ujian itu membersihkan kejelekan dari dalam jiwanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar Allah melihat siapa yang sabar dan beriman) dan supaya sebagian kamu dimuliakan-Nya gugur sebagai syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zhalim, dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.” (Ali ‘Imran: 140-141)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji keikhlasan yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan bisikan-bisikan syaitan yang ada dalam hatimu.” (Ali ‘Imran: 154)
Oleh karena itu Nabi Shalih berkata kepada kaumnya:

“Shalih berkata: “Musibah yang menimpamu hanyalah dengan sebab dosamu dan balasan dari Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji.” (An-Naml: 47)
Sehingga musibah-musibah itu menghapuskan dosa-dosa orang-orang beriman. Dan bila sabar menghadapinya maka kedudukan mereka menjadi tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Musibah-musibah yang berasal dari musuh yang menimpa mereka di dalam peperangan sesungguhnya menjadikan besar pahala bila dihadapi dengan sabar.

Dalam kitab Shahih disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Tidaklah orang-orang yang berperang di jalan Allah kemudian mereka selamat serta mengambil harta rampasan perang kecuali dipercepat mendapatkan 2/3 pahala di dunia dan tinggal 1/3-nya di akhirat. Jika tidak mendapatkan ghanimah maka pahala mereka sempurna (penuh).” [1]
Adapun kelaparan, kehausan, dan kelelahan di dalam jihad fi sabilillah maka dicatat sebagai amal shalih, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kelelahan, kelaparan pada jalan Allah, tidak singgah di suatu tempat yang membangkitkan rasa takut orang-orang kafir, serta tidak mendapatkan kemenangan dan ghanimah dari musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal shalih.” (At-Taubah: 120)

Minggu, 15 Januari 2012

Tamak Tak Membuat Kita 'Kaya'


















Suatu hari yang terik, seekor anjing kecil berjalan gontai menahan lapar. Jalannya saja nabrak sana nabrak sini. Dengan sedikit menajamkan penciumannya, si anjing kecil mencoba mengoyak-oyak tong sampah yang ada di sepanjang jalan perumahan itu. Dengan semangat serta tidak putus asa, si anjing kecil mencari dan mencari makanan yang masih bisa dia dapatkan untuk makan siangnya nanti.
Setelah mengais sana-sini, akhirnya ia pun mendapat  tulang yang cukup besar. Dengan hati yang berbunga, dan air liur yang mulai menetes, perlahan-lahan digigitnya tulang tersebut erat-erat dan berlarilah ia pulang untuk menikmati santap siang istimewanya. Rencananya ia akan menyimpan sebagian dari tulang itu untuk santap malamnya nanti.
Ketika ia berlari dengan amat gembira menuju rumah tempat tinggalnya, ia melewati sebuah kolam ikan yang jernih airnya. Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan mendekat ke arah kolam itu. Ia sedikit terhenyak ketika melihat ada seekor anjing kecil lain yang tengah membawa tulang yang terlihat lebih besar dibandingkan miliknya. Ia semakin mendekat ke kolam ikan dan semakin jelas ia melihat anjing tersebut dengan tulang yang lebih besar dan lebih lezat tentunya.
“Wah, betapa beruntungnya anjing itu, ia begitu kecil tetapi mendapatkan tulang yang kelihatannya lebih besar dari yang kudapatkan,” pikir si anjing kecil. Mulailah terbit rasa tamaknya, rasa rakusnya, dan ia ingin segera merebut tulang yang sedang dibawa anjing itu. Tanpa pikir panjang, anjing kecil itu segera membuka mulutnya untuk merebut tulang dari anjing yang ia lihat dalam kolam itu.
Begitu dia membuka mulutnya…. ‘pluuung’ tulang dalam mulutnya terlepas dan jatuh masuk ke dalam kolam. Anehnya, ia pun melihat anjing di dalam kolam itu tidak lagi membawa tulangnya yang besar dan dia tidak dapat merebutnya.
“Ahh kemana tulang jatah makan siangku? Mengapa ia menghilang? Mengapa pula anjing kecil di dalam kolam itu juga kehilangan ‘tulangnya’ sebelum saya berhasil merebutnya… Oh tulangku sayang, oh perutku malang…?”
Dengan langkah berat dan hati sedih, anjing kecil itu berjalan pulang, dengan hanya bisa menjilat-jilat air liurnya sendiri dan sisa-sisa aroma tulang. Ia menangisi ‘tulangnya’ yang hilang gara-gara ketamakan ingin merebut tulang lain. Ia pun pulang ke rumahnya dengan menahan lapar yang dahsyat
Mencoba tidak lagi serakah untuk merebut apa yang bukan milik kita. Belajar untuk bersyukur kepada Tuhan atas apa saja yang Ia berikan pada kita, atas bakat dan talenta, prestasi dan hasil kerja kita.

Sabtu, 14 Januari 2012

Mobil Kiat ESEMKA

Mobil Kiat ESEMKA.

Sejak mobil Kiat ESEMKA dipakai menjadi mobil dinas walikota Solo Joko Widodo atau biasa dipanggil Jokowi, mobil tersebut banyak mendapat sambutan dari masyarakat luas terbukti dari meningkatnya pesanan yang mencapai puluhan ribu unit. Sukiyat selaku pembina dari para pelajar SMK tersebut membenarkan kalo permintaan mobil Kiat ESEMKA meningkat tajam.

Mobil Kiat ESEMKA

Untuk merealisasikan permintaan para peminat mobil Kiat ESEMKA sekarang ini pihak produsen masih dalam taraf menunggu proses perizinan yang sedang diurus. Kalau perizininan sudah selesai dan surat izin turun, pihaknya siap memproduksi massal untuk memenuhi permintaan pasar.
mobil Kiat ESEMKA sendiri akan dilakukan dengan menggandeng SMK di seluruh Indonesia. Karena nafas pembuatan mobil ini adalah melatih dan memberi ilmu kepada para siswa SMK dalam hal perakitan dan pemasaran dan begitu lulus para siswa sudah mempunyai pengalaman langsung dan siap masuk ke dunia kerja, kembali Sukiyat menjelakan.
Sampai saat ini pembuatan mobil berkapsitas 1500 cc itu melibatkan sebanyak 23 SMK di Indonesia. Nantinya, akan banyak lagi SMK yang dilibatkan untuk memenuhi puluhan ribu pesanan tersebut. Sukiyat mengaku sedang mengejar penandatanganan kerja sama dengan sejumlah SMK untuk pembuatan mobil Kiat ESEMKA.
Sejak peluncuran mobil Kiat ESEMKA tersebut banyak penghargaan diberikan kepada para siswa serta guru pembina. Salah satu bentuk apresiasi diberikan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan memberikan penghargaan kepada para pelajar, guru serta semua pihak yang terkait dengan pembuatan mobil tersebut. Rencanya penghargaan akan diberikan kepada semua pihak pada tanggal 5 April 2012. Sementara itu, berbagai masukan dan kritikan dari para pejabat yang sudah mencoba langsung akan dijadikan bahan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas mobil. Sukiyat menjelaskan, pihaknya yakin kalau mobil Kiat ESEMKA akan mampu bersaing dengan merek lain yang sudah lahir lebih dulu.


7 Jenis Motivasi: Mana Yang Menginspirasi Anda?














 

7 Jenis Motivasi: Mana Yang Menginspirasi Anda?

 Motivasi bisa dianggap sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi bisa bertindak sebagai bahan bakar yang memberikan Anda kekuatan untuk mewujudkan impian. Motivasi dapat membuat orang biasa melakukan tugas-tugas yang luar biasa. Individu yang berbeda merasa termotivasi melalui cara yang berbeda pula. Beberapa orang menyukai penghormatan dan memperoleh motivasi dari itu, sementara yang lain memakai uang sebagai faktor yang memotivasi. Motivasi diperlukan dalam profesional juga dalam kehidupan berkeluarga.

Kita mungkin tidak menyadari betapa banyak teknik motivasi yang bisa digunakan untuk memotivasi rekan kerja, karyawan, anak-anak, diri sendiri bahkan pasangan hidup kita, untuk membuat perubahan atau untuk “berjalan” pada arah yang benar. Berbagai jenis motivasi tentunya untuk berbagai jenis orang, yang pada dasarnya terdapat 7 jenis motivasi, seperti termuat dalam Lifemojo.
  • Motivasi prestasi. Orang dengan tipe motivasi ini fokus pada pencapaian tujuan. Motivasi ini membentuk dasar bagi kehidupan yang baik, memberikan motivasi kepribadian dinamis dan menghormati diri sendiri. Orang biasanya menetapkan target yang dicapai tidak terlalu sulit dalam pencapaian. Dengan melakukan ini, mereka memastikan melakukan tugas-tugas yang bisa mereka capai.
  • Motivasi peningkatan diri. Jika Anda tidak mendapatkan motivasi dari luar, temukan motivasi dari diri sendiri. Motivasi diri adalah kemampuan untuk memenuhi keinginan, harapan, atau tujuan tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Motivasi diri penting untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi. Menurut hirarki kebutuhan Maslow, orang memiliki kebutuhan manusia diatur dalam tangga lima langkah. Sebelum lebih tinggi tingkat kebutuhan diaktifkan, tingkat kebutuhan lebih rendah harus dipenuhi. Dalam urutan, kebutuhan bersifat fisiologis, keamanan, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri.
  • Motivasi ekstrinsik. Bentuk motivasi yang memanifestasikan dirinya positif serta negatif. Motivasi positif muncul dalam bentuk hadiah atau mengobati, dan dapat dinyatakan dalam arti negatif dengan cara memeras atau mengancam. Motivas ekstrinsik berlaku pada kedua kasus dan efektif.
  • Motivasi takut. Ketakutan juga merupakan salah satu motivasi. Kita “takut” mengemudi di sisi jalan yang salah. Kita takut berjalan terlalu dekat dengan tepi tebing. Kita takut bahan kimia beracun. Ketakutan ini memotivasi kita untuk membuat keputusan yang baik soal keselamatan kita. Tapi jangan biarkan menjadi kebiasaan yang dapat mengendalikan kita. Jika kita tidak bisa melawan dengan cara positif, lakukan secara kreatif.
  • Motivasi investasi. Penting untuk menginvestasikan diri secara fisik, emosional, dan finansial dalam suatu tugas. Semakin diinvestasikan dalam suatu tugas, semakin besar kemungkinan ia akan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan lengkap. Contohnya, jika mimpi menjadi seorang penyanyi, ia harus memiliki komitmen togal dalam mencapai tujuan ini. Ia perlu bekerja keras pada apa yang ingin dicapai.
  • Motivasi sosial. Banyak orang menganggap kehidupan sosial mereka sebagai motivasi terbesar mereka. Teman-teman mereka adalah motivator terbaik mereka. Ide untuk diterima di antara sekelompok orang adalah motivasi untuk mencapai tujuan hidup. Penelitian menunjukkan bahwa siswa cenderung dipengaruhi motivasi sosial untuk melakukan tugas-tugas seperti itu untuk menyenangkan orang-orang yang mereka kagumi atau hormati.
  • Motivasi sikap. Jika Anda berpikir positif, Anda bisa mencapai hal-hal yang kadang dianggap tidak realistis oleh orang lain. Sikap positif membantu Anda membangun hubungan yang kuat dan tetap termotivasi. Jika Anda memiliki tujuan dalam pikiran namun kurang motivasi, cobalah miliki sikap positif. Ini akan menaikkan motivasi Anda sendiri.
Motivasi bisa datang dari orang yang Anda cintai, teman sebaya, guru, atau dari teman di komunitas. Tapi tahukah Anda siapa motivator terbesar? Anda sendiri! Anda adalah orang yang memiliki tujuan dalam pikiran dan Andalah yang harus mewujudkan mimpi. Orang yang dekat dengan Anda dan objek dari keinginan Anda hanya memberikan masukan inspirasi bagi Anda. Sisanya tergantung pada Anda dan tindakan Anda.

Jumat, 13 Januari 2012

Donor Darah Menurunkan Berat Tubuh

 

Donor Darah Menurunkan Berat Tubuh

 
Memang, tidak ada manfaat langsung mendonorkan darah. Namun, mendonorkan darah secara rutin setiap tiga bulan sekali membuat tubuh terpacu untuk memproduksi sel-sel darah baru.

Fungsi sel-sel darah merah adalah untuk oksigenisasi dan mengangkut sari-sari makanan. Dengan demikian fungsi darah menjadi lebih baik sehingga pendonor menjadi sehat. Selain itu, kesehatan pendonor akan selalu terpantau karena setiap kali donor dilakukan pemeriksaan kesehatan sederhana dan pemeriksaan uji saring darah terhadap infeksi yang dapat ditularkan lewat darah. (
golongandarah.net).

Bagi mereka yang takut untuk mendonorkan darah karena satu dan lain hal, simak beberapa poin berikut. Semoga ketakutan Anda berubah menjadi kesukaan.

  • Cek kesehatan gratis. Setiap kali mendonorkan darah, kita diperiksa untuk memastikan darah kita bebas dari bermacam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria.
  • Mengurangi risiko penyakit jantung. Rutin mendonorkan darah dapat membuat jumlah zat besi dalam darah lebih stabil.
  • Meningkatkan produksi sel darah merah. Berkurangnya jumlah sel darah merah dalam darah akibat donor akan segera diisi ulang oleh sumsum tulang belakang.
  • Membantu menurunkan berat badan. Donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Menyumbangkan sekitar 450 ml darah akan membantu proses pembakaran kalori sekitar 650 kalori.
  • Kesenangan batin. Selain manfaat fisik, donor darah memiliki manfaat psikologis. Donor darah berarti membantu sesama, menolong orang yang sedang membutuhkan darah. Hal ini akan memberikan rasa kesenangan tersendiri dari proses berbagi.
Jadi, tak ada alasan untuk takut berdonor sebenarnya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host